
Inflasi terjadi pada saat harga beranjak naik, sebaliknya, deflasi terjadi saat harga-harga produk cenderung turun. Perubahan inflasi dan deflasi pada suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor. Dampak dari inflasi dan deflasi juga sama-sama kurang baik bagi perekonomian negara.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian negara. Penyebab inflasi adalah adanya permintaan barang dan jasa yang terlampau tinggi, sehingga persediaan semakin menurun. Terjadinya penurunan persediaan diakibatkan oleh berbagai hal seperti bencana alam, kelangkaan bahan baku dan lain sebagainya.
Dalam sejarah inflasi di berbagai negara, kenaikan harga bisa sebesar 50%. Jika sudah sampai kondisi ini, bisa dinamakan sebagai hiperinflasi. Menurut akuntansilengkap, jika biasanya Anda bisa membeli bensin di harga 5.000, maka saat terjadi inflasi, harga bensin rata-rata bisa mencapai 10.000.
Jika anda punya utang barang seharga 5 jt, anda harus mengeluarkan uang 10 jt untuk mengganti barang yang sama.
Pada kondisi demikian, negara yang mengalami inflasi berdampak pada kenaikan nominal pada hutang, seperti negara Indonesia pada tahun 1998.
Pengertian Deflasi
Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa akibat terlalu banyak persediaan barang, dan kurangnya uang beredar untuk membeli barang tersebut. Sebagai ilustrasi, produksi kendaraan bermotor, mobil, motor yang dahulu harganya sangat mahal, karena produsennya masih sedikit. Seiring waktu, semakin bertambahnya perusahaan otomotif, maka masing-masing perusahaan harus berupaya untuk menurunkan harga supaya bisa menjual produk otomotifnya.
Kelebihan persediaan barang dan jasa yang beredar, membuat perusahaan harus memangkas biaya operasionalnya. Salah satu cara adalah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dengan menurunkan tingkat upah pekerja.
Penurunan harga sangat merugikan bagi para produsen, karena nilai produk turun, sedangkan biaya operasional dan biaya produksi tetap. Jika keadaan ini terus berlanjut, tak heran banyak perusahaan yang menjual rugi produknya, bahkan terancam bangkrut.
Kesimpulan
Tingginya tingkat inflasi bisa berbahaya bagi perekonomian negara, karena harga barang dan jasa yang terlalu tinggi. Di sisi lain, saat tingkat deflasi terlalu dalam akan banyak orang menganggur. Dampaknya banyak kredit yang terhenti. Kondisi ini merugikan perusahaan penyalur kredit contohnya bank dan lembaga kredit.