Bisnis ayam petelur termasuk bisnis unggas. Unggas memiliki beberapa jenis yang umumnya dipelihara dan diternakkan, yaitu ayam petelur dan juga ayam pedaging. Jenis jenis ayam tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam hal pemeliharaannya.
Akan tetapi, jika pengusaha memutuskan untuk membuka usaha peternakan ayam, ia tidak harus mencari bibit setiap kali musim panen tiba. Ayam petelur bisa bertelur berkali kali sebelum membeli bibit ayam baru.
Tidak sama dengan ayam yang disembelih saat siap panen. Oleh karena itu, para pengusaha lebih memilih beternak ayam petelur dengan harapan untung banyak. Permintaan telur ayam di Indonesia sepertinya tidak pernah berkurang.
Alasan utamanya karena bahan baku tersebut dapat digunakan untuk banyak hal, terutama untuk pembuatan berbagai produk makanan.
Memulai Bisnis Ayam Petelur
Bisnis ayam petelur bisa dikatakan tidak sulit, apalagi jika anda memiliki modal cukup banyak. Akan tetapi, sebelum anda memutuskan untuk menjadi seorang “pengusaha ayam”, ada hal hal yang harus anda ketahui agar usaha yang baru anda rintis tidak mengalami rugi. Berikut merupakan hal hal yang perlu diketahui sebelum merintis usaha ayam petelur ini.
Jenis Ayam Petelur
Hingga kini masyarakat Indonesia banyak beternak dua jenis ayam petelur. Jenis pertama yaitu ayam petelur ringan. Ayam petelur juga dikenal sebagai ayam petelur putih.
Ayam petelur putih diternakkan khusus untuk bertelur saja, sehingga kemampuannya diunggulkan bertelurnya. Ayam betina ini dapat bertelur sampai 250 butir telur per tahun dan memiliki warna putih.
Jenis kedua adalah ayam petelur berukuran sedang. Ayam ini berbobot cukup berat, ayam ini bisa menghasilkan telur yang banyak, dan dagingnya juga bisa diambil. Dengan kelebihan tersebut, ayam ini sering disebut dengan ayam dwiguna.
Telur dari ayam petelur betina ini jauh lebih kecil dari telur jenis pertama dan memiliki warna coklat. Di pasaran, telur jenis ini lebih populer daripada yang putih, walau harga yang ditawarkan cukup tinggi.
Pemilihan Bibit Ayam
Kalau anda ingin memulai bisnis ayam ini, anda harus mengurus ternak ayam petelur terlebih dahulu. Anda dapat memilih untuk menentukan tujuan usaha anda dari awal, apakah anda ingin menghasilkan telur saja atau telur dan daging.
Ayam petelur sendiri memiliki dua pilihan yaitu menetaskan sendiri telurnya atau DOC (Day Old Chicken) atau membeli anak ayam berumur 1 hari hingga 2 minggu. Untuk alasan praktis, para peternak umumnya lebih menyukai benih DOC ini.
Pemilihan Kandang
Setelah anda memilih bibit, selanjutnya adalah menyiapkan kandang. Kandang adalah salah satu bagian terpenting dari peternakan karena disinilah ayam hidup dan berproduksi.
Jika ingin membuat kandang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya sebagai berikut. Yang terpenting, sirkulasi udara dan intensitas sinar matahari harus baik. Kedua pilih permukaan tanah yang rata atau tidak di daerah pegunungan.
Pemberian Pakan
Setelah bibit tersedia dan kandang sudah ada, langkah selanjutnya adalah memberi makan ayam petelur. Dalam hal nutrisi ayam, selain fokus pada kandungan nutrisinya, ketersediaan bahan nutrisinya juga tidak boleh disepelekan.
Karena persediaan pakan memang harus mencukupi agar ayam anda tidak kesulitan mendapatkan pakan. Pakan untuk ayam petelur biasanya bekatul, tepung kedelai atau tepung kelapa.
Limbah dapur juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak setelah diolah menggunakan mesin pembuat pakan ayam. Bahan bahan ini memang murah, tetapi beberapa nutrisi yang dibutuhkan ayam seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral ada dalam pakan tersebut.
Untuk anda yang yang kesusahan dalam proses pembuatan pakan, anda bisa menggunakan mesin giling sekam agar mempermudah produksi pakan.